Selasa, 16 Agustus 2011
Selasa, 09 Agustus 2011
Senin, 08 Agustus 2011
Kamis, 04 Agustus 2011
Have Fun Go Med
Bung, hari itu (sabtu, 23/07/2011) ada 2 konser berskala internasional di Jakarta. Java Rockin' Land yang menampilkan the cranberries, god bless serta power slaves dan juga ROCKVOLUTION yang mendatangkan SID, kotak serta netral. katanya semua acara dipaksakan karena sebentar lagi masuk bulan puasa. Have Fun Go Med (HFGM), konser tahunannya anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dengan berani ikut menyemarakkan 'persaingan' di hari itu. andalannya adalah Glenn Fredly, ERK, endahNrhesa dan Monkey to Millionaire.
Saya memilih HFGM karena mendapat jatah meliput sebagai media partner untuk @SumaUI yang artinya saya masuk secara gratis. bagaimana laporannya? silahkan ikuti foto-foto di bawah ini bung..
Saya memilih HFGM karena mendapat jatah meliput sebagai media partner untuk @SumaUI yang artinya saya masuk secara gratis. bagaimana laporannya? silahkan ikuti foto-foto di bawah ini bung..
Salah satu penampilan band audisi yang membuka acara dengan alunan musik rock alternative |
Made By Med dengan aksi panggung yang atraktif. mereka juga menyumbangkan satu lagu yang judulnya sama persis dengan acara ini, HFGM.
"Jakarta tak pernah padam". lampu-lampu kota tampak jelas dari halaman Upper Room Wisma Nusantara, tempat HFGM berlangsung |
Monkey to Millionaire dan endahNrhesa. segar dan menghibur!
penonton yang kebanyakan mahasiswa tampak berjubel untuk menyaksikan idolanya. "Banyaknya konser musik yang bertabrakan membuktikan kalau penonton yang ada disini adalah penggemar setia dari saya dan penyanyi lainnya yang tampil" kata endahNrhesa. suasana yang terbangun di tempat ini juga relatif santai dan nyaman. ini karena upper room tidak penuh sesak serta dilengkapi pendingin ruangan. lighting panggungnya lumayan meski pengaturan soundnya agak kurang
Cholil, vokalis Efek Rumah Kaca yang mampu membuat hampir semua penonton 'bernyanyi untuknya'. Masih ada glenn fredly setelah ini di puncak acara. tapi berhubung saya tak bisa berlama-lama, maka sampai disini saja fotonya bung. maafkan, saya harus pulang sebelum sampai puncak (acara).
Rabu, 03 Agustus 2011
endapan lumpur musi
menunggu hingga akhirnya kau datang, kaki jembatan ampera masih saja kuning kepekatan. lumpur memang merapatpapat pada sungai musi. airnya berupa liur yang benci tapi dikasih. semua sama. ada kepokokan melalui katalis ekonomi, ada kesarkasan kota palembang melalui kekuning pekatan.
musi dan kota boleh dibilang koheren ketika menunggu. Mereka saling bercahaya dengan gelapnya. entah itu lumpur, kota atau malah kau...berujar " Aku bisa berjalan sendiri, tapi takkan selalu sampai alamat". tampak ada butuh yang jadi kekhususan. tapi salah satu (musi/kota) atau...mungkin keduanya, ingin membebaskan rasa itu. tapi..siapa bisa?
saat kau datang, ada ingin kenangan yang terjerat lupa.ada benih benci hidup, tumbuh, dan mati.. lalu hidup lagi. silih mengganti oleh kasih yang juga berkembang, layu lalu tumbuh lagi. Selalu kepingan ingatan timbul tenggelam. Tapi tetap saja lampau memberi warna dasar pada masa depan. seberapa ingat atau lupa tidaklah elementer. seperti juga nama yang dipertanyakan oleh penghukuman, juga identitas yang ada setelah nama. bukan sebelum. nama adalah warna dasarnya.
silam atau depan, semua masa akan tetap sama jika telah mengendap. apalagi yang diendap olehnya adalah rasa. apalagi tidak sejumput melainkan lalar yang menanar. menjerat kenangan pada lupa sama saja mencoba membunuh silam untuk menghidupi depan. tak kan bisa.
ampera waktu terus berdetak. walau menolak, rasa itu tak ubah. silam atau depan..
kita benci tapi mengkasih..kawan
musi dan kota boleh dibilang koheren ketika menunggu. Mereka saling bercahaya dengan gelapnya. entah itu lumpur, kota atau malah kau...berujar " Aku bisa berjalan sendiri, tapi takkan selalu sampai alamat". tampak ada butuh yang jadi kekhususan. tapi salah satu (musi/kota) atau...mungkin keduanya, ingin membebaskan rasa itu. tapi..siapa bisa?
saat kau datang, ada ingin kenangan yang terjerat lupa.ada benih benci hidup, tumbuh, dan mati.. lalu hidup lagi. silih mengganti oleh kasih yang juga berkembang, layu lalu tumbuh lagi. Selalu kepingan ingatan timbul tenggelam. Tapi tetap saja lampau memberi warna dasar pada masa depan. seberapa ingat atau lupa tidaklah elementer. seperti juga nama yang dipertanyakan oleh penghukuman, juga identitas yang ada setelah nama. bukan sebelum. nama adalah warna dasarnya.
silam atau depan, semua masa akan tetap sama jika telah mengendap. apalagi yang diendap olehnya adalah rasa. apalagi tidak sejumput melainkan lalar yang menanar. menjerat kenangan pada lupa sama saja mencoba membunuh silam untuk menghidupi depan. tak kan bisa.
ampera waktu terus berdetak. walau menolak, rasa itu tak ubah. silam atau depan..
kita benci tapi mengkasih..kawan
Langganan:
Postingan (Atom)