Selasa, 11 Januari 2011

mendung menggantung di baranangsiang







































aku, si putri imajinasi
riang bermain petak umpet dengan sang awan
takkan bertemu lah
sedang aku sembunyi dalam angkot biru jurusan ciawi

mobil siput baranangsiang-ciawi melaju pelan
jalan semut ini padat merayap
ku lihat alam tak lagi barokah
disini mendung mulai menggantung
apa sang awan mulai marah? 

ini hanya khayal ku
pada hati yang gelisah, aku melukis langit-langit
menggambar wajah sang awan dengan raut kesal
agar tak lelah aku menanti

seiris aku tersenyum, mencoba membalas tawa renyah kawan kawan
sedang hati di pojok rindu, menanti malam segera datang
 

oh pujaan hati, tak taukah aku menyepi?
dalam riuh suara 5 makluk yang mungkin tak mengerti
akan percikan-percikan listrik rindu yang mulai menyengat ini

tersentak, ku lihat gerimis mulai menyentuh aspal jalanan
di atas mendung itu menggantung
kenapa ini serupa lukisanku?
apa alam tau isi hati ku
hingga di ukirnya di langit-langit

mendung menggantung di baranangsiang



-----------------------------------------------------
untuk penghuni angkot baranangsiang-ciawi.
khususnya untuk hati yang menanti abang di cimori

Tidak ada komentar:

Posting Komentar